M Yamin, direktur eksekutif yayasan penyaring situs negatif
Nawala meminta orang tua untuk proakif dalam mengawasi gadget yang dipakai oleh
anak untuk menghindarkan mereka dari peluang terkena kejahatan seksual.
“Ada aplikasi yang sebenarnya tidak berbahaya tapi menjadi
sebaliknya karena penggunanya,” kata Yamin di kantor Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI), Menteng, Jakarta, Selasa.
Dia mencontohkan terdapat aplikasi media sosial (medsos) seperti
Whisper dan Secret yang bisa berbahaya jika digunakan oleh orang tidak
bertanggungjawab.
“Aplikasi ini berbasis lokasi yang dapat memberikan informasi
siapa saja orang disekitarnya. Seorang penjahat seksual bisa saja membuat
pancingan tertentu sampai ada interaksi dan terjadilah pertemuan. Jika anak
tidak tahu dan tertipu bisa saja dia menjadi korban,” kata dia.
Tidak ketinggalan, situs pertemanan seperi Facebook (FB) juga
dapat berbahaya jika pengguna internet menyalahgunakannya. Seorang pengguna
bisa saja menggunakan FB untuk mendapatkan teman kencan atau perbuatan negatif
lainnya.
Kemudahan penggunaan medsos di gadget justru bisa berbalik
menjadi kemudahan penjahat seksual melancarkan aksinya. Jadi gadget yang
didukung internet bisa saja menjadi bahaya bagi anak.
“Orang tua harus tahu setidaknya pola-pola dari aplikasi. Kalau
mereka tidak tahu maka anak bisa saja tertipu dan jadi korban. Atau hal yang
umum, gadget bisa digunakan anak mengakses situs porno dan materi-materi dewasa
lainnya,” kata dia.
Dia mengatakan langkah pencegahan terhadap materi gadget yang
tidak ramah anak adalah dengan tidak memberikan gadget atau dengan langkah
lain, yaitu upaya orang tua untuk memahami karakteristik gadget.
Nawala sendiri mencatat pornografi menjadi kategori teratas yang
diblokir oleh situs pemfilter itu selain materi kekerasan, penipuan, judi dan
konten negatif lainnya.
Menurut Yamin, pihaknya mencatat 647.622 situs pornografi telah
ditapis oleh Nawala. Diyakininya jumlah situs akan terus meningkat.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar