Humaspendidikan
Ujian dengan CBT Dimulai Lebih Awal
Jakarta, Kemendikbud — Pelaksanaan ujian berbasis komputer
(computer based-test/CBT) dalam ujian nasional (UN) tahun ini untuk tingkat
SMA/SMK/MA dimulai lebih awal dibandingkan jadwal pada penyelenggaraan ujian
berbasis kertas (paper based-test/PBT). Kepala Pusat Penilaian Pendidikan
(Puspendik), Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam, mengatakan, UN SMA/sederajat dengan CBT
dilaksanakan
selama enam hari, dimulai pada 7 April 2015.
“CBT dimulai lebih awal, tetapi berakhir pada hari yang
sama dengan ujian paper based. CBT digelar selama enam hari, karena dalam satu
hari hanya diujikan satu mata pelajaran yang terbagi dalam tiga sesi,” jelas
Nizam dalam acara sosialisasi UN, di Jakarta, Rabu (25/2).
Selama Maret mendatang, seluruh siswa kelas XII yang
sekolahnya menjadi perintis pelaksanaan CBT, akan melakukan try out UN dengan
situasi sebenarnya. Ini dilakukan agar siswa terbiasa mengerjakan soal UN
dengan pola ini. Nizam menyebut, uji coba semacam ini telah dilakukan di
sekolah-sekolah di Jabodetabek. “Dari uji coba itu, secara umum anak-anak
terlihat cukup siap dengan komputer, karena tidak harus membulatkan jawaban,
menghapus dengan hati-hati jika salah, atau mengotori lembar jawaban,”
ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Nizam juga menambahkan, metode
yang akan digunakan saat CBT nanti adalah semi-online. Artinya, ujian dilayani
dengan server lokal, tetapi soalnya disinkronisasi dengan server pusat beberapa
hari sebelum jadwal UN dimulai. “Hari ini tim kami diterjunkan ke daerah untuk
melakukan verifikasi sekolah-sekolah dan meng-install aplikasi semi-online
ini,” katanya.
Metode ini dinilai lebih aman karena tidak terhubung
langsung dengan jaringan, sehingga mencegah peretas masuk dan meminimalisasi
terjadinya gangguan jaringan. Pihaknya juga menggunakan costum browser yang
mengunci aplikasi atau jendela browser lainnya, sehingga peserta UN hanya akan
dihadapkan pada soal ujian di layar komputer.
Nizam juga mengatakan, pihaknya siap melayani sekolah yang
memang memenuhi syarat melaksanakan UN dengan CBT. Sementara sekolah yang belum
siap, tidak dipaksa menerapkan CBT pada UN tahun ini.
(Ratih
Anbarini/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar