Post Page Advertisement [Top]

ArtikelHumasKesiswaan

CERITA SISWA MA YAPIS : ANAK KULI PANGGUL BERHASIL MENDAPAT TIKET SNMPTN UNIVERSITAS DIPONEGORO

 


Jakarta, 11 Mei 2022

Garis hidup atau ketentuan Allah tidak untuk disesali, namun untuk dijalani. Kata-kata ini yang sering menjadi penguat untuk beberapa orang yang kebetulan masih berada di bagian bawah roda kehidupan. Pun demikian kalimat pengungat ini juga dijadikan motivasi siswa Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah Jakarta, Amilarasati nama yang tertulis di lembar akta kelahirannya.


Tinggal bersama kedua orang tuanya di gangan yang hanya bisa dilalui oleh motor. Amilarasati menjalani kehidupan keseharian seperti anak-anak sekolah seusianya. Tidak ada kata-kata motivasi dari kedua orang tuanya, yang kebetulan Bapak sambungnya kesehariannya disibukkan dengan rutinitas pekerjaan kuli panggul di sebuah gudang buah di pertokoaan Sunter, sentral perdagangan di daerah Jakarta Utara.


Amilarasati siswa kelas XII IPS Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah tidak terpikir sebelumnya untuk dapat melanjutkan kuliah. Seperti kebanyakan  anak-anak gangannya selepas sekolah SMA atau SMK atau MA harus bekerja sebagai pengganti tulang punggung kedua orang tuanya yang sudah mulai lelah mengikuiti jalan takdir. Bekerja apa saja, yang penting menghasilkan uang yang hanya cukup bahkan kurang untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.


Perjalanan panjang dan penuh dramatis harus dilalui oleh Amilarasati, yang akhirnya mengamankan tiket masuk Universitas Diponegoro Julusan Adminstrasi Publik Kampus Rembang. Tiket itupun hampir hilang, karena ketidaktahuan dan kebingungan bagaimana ia harus mengurus surat-surat kelengkapan verifikasi berkas setelah ia dinyatakan diterima di Undip melalui jalur SNMPTN 2022.


H-1 dari jadwal daftar ulang jalur SNMPTN Undip satu berkaspun belum dipegang olehnya. Beruntung Wali Kelas dan Wakil Madrasah Bidang Kesiswaan tanggap dengan kegagapan Ami, panggilan Amilarasati. Didatanginya rumah petak di gangan sempit di daerah Solo Bone pinggiran Tanjung Priok yang berbatasan dengan Pademangan. 


Dengan bahasa yang sederhana dijelaskannya kepada Ibu Ami, terkait dengan kesempatan hebat untuk melanjutkan kuliah di Universitas yang terkenal dengan persaingan ketat ini. Termasuk peluang untuk mendapatkan beasiswa dari Pemprov DKI dalam bentuk Kartu Jakarta Mahasiswa unggul (KJMU) yang dapat mengkover biaya Uang Kuliah Tunggal dan biaya hidup.


Setelah mendapat penjelasan dari Kedua Guru yang sempat terkendala dengan berbagai alasan Ibu Ami, tanpa membuang waktu, Ami langsung disuruh ke Rumah Sakit, untuk mengurus surat Keterangan Sehat, sedangkan Ibu Ami dan Kedua Guru Ami mendatangi Rumah pak RT dan RW untuk mendapatkan beberapa surat rekomendasi dan surat keterangan lainnya yang dibutuhkan untuk mendapatkan UKT yang layak dengan keadaan ekonomi Amilarasati.


Akhir cerita perjuangan panjang yang melelahkan ini mendapatkan hasil yang luar biasa. Dengan Bantuan Ibu Sondang selaku operator Madrasah, seluruh berkas dapat kirim sesuai jatuh tempo hingga jam 9 malam.


Alhamdulillah atas pertolongan Allah, kini Amilarasati sudah resmi tercatat sebagai Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang Jurusan Administrasi Publik Kampus Rembang, dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar 2 juta. Mudah-mudahan kisah ini dapat menjadi motivasi untuk siapun yang menginginkan keberlanjutan pendidikan tinggi. Keputusasaan harus kita buang jauh-jauh. Bangun semangat, bangun kepercayaan, bangun kemampun dan bangun kemandirian, sehingga disaat Allah memberikan kesempatan itu kita siap untuk menjadi bagian yang akan dimuliakanNya. (Humas MA YAPIS Al-Oesmaniyyah) 

1 komentar:

  1. selamat ya Ami, di balik murid yang hebat pasti ada guru2 ikhlas berjuang utk muridnya

    BalasHapus

Bottom Ad [Post Page]