Jakarta, 24 April 2025
Dalam rangka Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025-2026, Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah Jakarta Utara melakukan persiapan dengan menggelar sosialisasi. Sosialisasi SPMB, yang dulunya dikenal dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), yang menyasar satuan pendidikan jenjang SMP dan MTs se-Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara.
Rabu 23 April 2025, Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah mengadakan sosialisasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun pelajaran 2025-2026 di SMPN 221 Jakarta. Sosialisasi SPMB dilakukan oleh Tim Sosialisasi yang diketuai oleh Bapak Ali Helmi, S.T.
Tim Sosialisasi menerjunkan tim inti, dengan membawa tim sosialisasi unsur OSIS, tim sosialisasi unsur siswa masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Tim juga disuport oleh Ketua Tim Pengembang Madrasah, Bapak Basuki, S.Si, unsur pendidik Bapak Heri Purwanda, S.Pd serta unsur Komite Madrasah Bapak Muhammad Subhan, S.Hum.
Tim Sosialisasi SPMB Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah disambut dengan hangat oleh Bapak Drs. Legimin dan Ibu Tri Suci, S.Pd. perwakilan SMPN 221 Jakarta. Pelaksanaan sosialisasi bertembat di lapangan out door SMPN 221 Jakarta, yang diikuti oleh seluruh peserta didik kelas IX. Paparan terkait informasi SPMB disampaikan secara bergantian oleh Tim Sosialisasi, baik unsur Ketua Tim Sosialisasi, Ketua Tim Pengembang Madrasah, Unsur OSIS, dan unsur siswa yang diterima di PTN/PTKIN jalur prestasi. Paparan Tim Sosialisasi disambut sangat antusias oleh peserta didik kelas IX, yang mayoritas betempat tinggal di daerah, Bahari, Warakas, Papanggo dan Sunter, yang merupakan daerah penyangga MA YAPIS Al-Oesmaniyyah.
Sebagai informasi, Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyah merupakan lembaga pendidikan formal setara dengan Sekolah Menengah Atas, berada di bawah naungan Yayasan Pesantren Islam (YAPIS) Al-Oesmaniyah yang didirikan oleh Almarhum Prof. Oesmani Al-Hamidy, M.A. Merlalui Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyah beliau berusaha menjawab tantangan zaman, dengan mengembangkan pendidikan yang memadukan kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional yang berbasis kepada kurikulum Kementrian Agama, Kementrian Pendidikan dan kepesantrenan.(Humas MA YAPIS Al-Oesmaniyyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar