KISAH INSPIRATIF : KEREN, GALANG PERMANA ALUMNI MADRASAH ALIYAH YAPIS AL-OESMANIYYAH MENJADI BAGIAN ROMBONGAN TERBATAS PRESIDEN PRABOWO LAWATAN KE TIMUR TENGAH

 

Jakarta, 04 Juni 2025

Kisah inpiratif hadir kembali di media web Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah. Kisah inpiratif ini datang dari salah satu alumni madrasah pinggiran Teluk Jakarta yang sedang menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri Prof. Saifuddin Zuhri Purwokerto Jurusan Tadris Bahasa Inggris. Galang Permana nama yang tertera di Kartu Mahasiswanya.

Galang Permana harus rela menunggu tiga tahun setelah kelulusannya dari Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah, untuk lanjut kuliah.  Hal ini bukan karena dia dikategorikan siswa pemalas, namum atas rasa bijaksananya.  Ia harus menangguhkan kuliah, karena  melihat keadaan ekonomi keluarganya. Bapaknya yang hanya seorang pedagang cilok keliling,  hanya pasrah ketika Galang berkeinginan untuk melanjutkan kuliah. Penghasilan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keseharian, tidak terbesit dalam benak Pria Paruh Baya itu,  untuk menguliahkan anak-anaknya.

Pemuda tampan yang gemar bahasa inggris sejak sekolah menengah pertama ini harus bersabar, dengan mengisi kekosongan selama tiga tahun dengan berbagai kegiatan. Diantaranya menjadi Pembina Ekskul Pramuka di almamaternya. Selain itu, aktivis pramuka ini membuka usaha kedai kopi. Jiwa enterpreneurnya telah terasah selama mengenyam pendidikan di madrasah Pinggir Teluk Jakarta. Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah telah membekali dengan life skill kewirausahaan, salah satunya Wirausaha Kuliner.

Jiwa mandiri yang telah terbangun selama di madrasah pinggiran ini terbawa setelah, pria empat bersaudara ini dinyatakan lulus seleksi mandiri Universitas Islam Negeri  terbesar di Kota Purwokerto ini. Dorongan Dewan Guru Madrasah yang terkenal dengan slogan Stasiunnya Anak Sholeh Terminalnya Orang Pinter, Mitra Orang Tua Membina Putra , membuat ia harus rela berpisah dengan keluarga besarnya yang masih bertahan di daerah lingkungan Bonpis, yang terkenal dengan kerawanan sosial tingkat tinggi.

Pria kelahiran Jakarta, 16 Oktober 1999, mempunyai seabrek pengalaman kerja dan organisasi, diantaranya  Wakil Ketua OSIS MA Yapis, Pradana Putra Pramuka Yapis Al-Oesmaniyyah, Dewan Kerja Cabang Jakarta Utara,  Anggota Senat Mahasiswa Komisi D UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. Staff Grocery Transmart Cempaka Putih, Pedagang Cilok Keliling, Kurir Lazada, Kurir Alfatrex, Freelance Fotografer & Videografer.

Kehidupan dan ekosistem baru di dapat setelah pria yang hobi naik gunung ini, bergabung dengan Komunitas Tadris  Bahasa Inggris di Purwokerto. Dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui beasiswa Kartu Jakata Mahasiswa Unggul (KJMU), membuat Galang semakin percaya diri. Berbagai oraganisasi ia ikuti. Pernah menjabat Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris di tempat kuliahnya, Aktif di BEM Universitas, dan berbagai kegiatan voulenter, khususnya hal-hal yang terkait dengan  masyarakat miskin kota.

Berkah keaktifan itulah yang mempertemukan Pria yang selama ini tinggal di daerah Kampung Muara Bahari yang terkenal dengan peredaran narkobanya, dengan Tim Media Pribadi Prabowo, yang waktu itu masih menjadi Calon Presiden. Berbekal dengan ketrampilan berbahasa Inggris dan kesukaannya dengan Desain Komunikasi Visual (DKV), Galang dipercaya menjadi Video Editor Tim Media Presiden Prabowo. 

Galang Permana menjadi bagian rombongan terbatas Presiden Prabowo Subianto, pada waktu lawatan ke berbagai negara di Timur Tengah. Pria Alumni Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah ini mengukir sejarah. Karena tidak setiap orang mendapatkan kesempatan ini. 

Perjuangan anak Tukang Cilok ini berbuah hasil. Ketekunan dan kedisiplinan yang telah tertanam sejak di madrasah tidak sia-sia.  Ia menjadi bagian terbatas rombongan Presiden Indonesia melanglang Jagad Timur Tengah, diantaranya Turkey, United Arab Emirates (UAE), Mesir, Qatar dan Jordan. Kebahagiannya menjadi kebangaan keluarganya, dan keluarga besar Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah. (Humas MA YAPIS Al-Oesmaniyyah)