Post Page Advertisement [Top]

ArtikelHumasKurikulum

MADRASAH ALIYAH YAPIS AL-OESMANIYYAH: MODEL MADRASAH PINGGIRAN YANG SYARAT PRESTASI

 
Jakarta, 13 Juni 2025

Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah, bisa menjadi rujukan madrasah pinggiran yang syarat dengan prestasi. Pernyataan ini bukan berlebihan atau bermaksud bersombong diri. Namun dari beberapa data yang dihimpun,  banyak hal yang dapat menguatkan pernyataan tersebut. Madrasah yang berdiri sejak Maret 1984 ini menjadi kajian yang menarik untuk para pemerhati pendidikan, khusunya pendidikan swakelola yang minim dengan sarpras dan terbatas dalam pendanaan.

Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah disebut madrasah pinggiran, karena berada di ujung utara Provinsi DKI Jakarta. Berbatasan langsung dengan areal tersibuk di wilayah Asia Tenggara, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok. Secara geografis tidak begitu mendukung untuk ekosistem pendidikan. Namun keberadaan madrasah ini paling tidak memberikan solusi untuk masyarakat termarjinalkan, masyarakat urban, masyarakat pinggiran bantaran rel kerata api Stasiun Kereta Tanjung Priok. Masyarakat yang rata-rata tingkat pendidikannya hanya sebatas pendidikan dasar. Itupun masih banyak yang putus sekolah.

Dalam keterbatasan, komunitas Madrasah Pinggir Teluk Jakarta ini tidak larut dalam keputusasaan. Keterbatasan justru menjadi pemicu untuk dapat bangkit, berbuat dengan yang bisa dilakukan. Banyak hal  yang dapat dilakukan dengan fasilitas yang ada. Sebagai contoh, memaksimalkan fungsi masjid yang terintegrasi dengan madrasah, sehingga pembentukan karakter, pendidikan anti korupsi dapat diimplementasikan secara nyata.

Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah  mengambil peran penting dalam pelayanan kepada seluruh eleman terkait.  Eleman terkait bisa peserta didik, pendidik, tenaga pendidik, pengelola, yayasan atau siapapun pihak yang mempunyai keberpihakan terhadap pentingnya pendidikan umat. Pun demikian Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah sebagai institusi pendidikan Islam selayaknya menjadi pioner atau menjadi model Pendidikan Islam yang ideal.


Konsep Pendidikan Islam yang mengartikulasikan dan mengaktualisasikan sifat dasar manusia (Human Nature), dimana Islam di turunkan oleh Allah justru untuk mengembalikan sifat dasar manusia itu; Konsep Pendidikan  Islam menanamkan cita-cita untuk melepaskan diri dari segala bentuk penindasan oleh orang-orang yang kuat terhadap orang yang lemah. Membebaskan manusia dari kebodohan dan kemiskinan serta keterbelakangan. Konsep inilah yang menjadi inspirasi Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah dalam melanjutkan perjuangan para pendiri dan pendahulu madrasah. Pendidikan Islam seharusnya sudah mengedepankan pendekatan humanisme dan jauh-jauh meninggalkan hegemoni kapitalisasi pendidikan..


Budaya kapitalis telah merambah dunia pendidikan. Dunia pendidikan tidak luput dari kekejaman kapitalisme yang cenderung hanya bicara uang dan keuntungan materil. Pendidikan dikuasai oleh pemilik uang, orang kaya menjadi kelompok elit dalam dunia pendidikan. Sementara kelompok miskin menjadi kelompok termarginalkan yang hanya menjadi penonton. Budaya yang muncul dalam pendidikan adalah budaya yang cenderung mengajarkan sikap hedonism, materialism, pragmatism dan budaya serba instan. 


Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah diharapkan memberikan nuansa kontradiktif dengan kapitalisasi pendidikan. Madrasah harus terus memberikan ruang dan kesempatan bagi siapapun untuk dapat mengembangkan potensi pribadi untuk maju, tanpa melihat status dan strata sosial. Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah harus mempunyai keberpihakan pada masyarakat miskin kota yang selama ini hanya sebagai obyek politik kapitalis yang selalu termarginalkan.


Ke depan Madrasah pinggiran ini, harus bisa menjadi model institusi pendidikan yang humanis, mengedepankan moralitas dan karakter universal.  Pendidikan yang  memberikan pondasi pada setiap peserta didiknya untuk dapat melanjutkan cita-cita universal yang telah diajarkan Muhammad Rosulullah SAW. 


Alhamdulillah, Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah dapat mematahkan hegimoni, untuk menjadi madrasah unggul, berprestasi harus mahal. Kini madrasah Pinggiran ini dapat menjadi pilihan masyarakat yang ingin bermitra, sesuai dengan tag line madrasah yaitu Stasiunnya Anak Sholeh, Terminalnya Orang Pintar, Mitra Orang Tua Membina Putra. (Humas MA YAPIS Al-Oesmaniyyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]