Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah mengambil peran penting dalam pelayanan kepada seluruh eleman terkait. Eleman terkait bisa peserta didik, pendidik, tenaga pendidik, pengelola, yayasan atau siapapun pihak yang mempunyai keberpihakan terhadap pentingnya pendidikan umat. Pun demikian Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah sebagai institusi pendidikan Islam selayaknya menjadi pioner atau menjadi model Pendidikan Islam yang ideal.
Konsep Pendidikan Islam yang mengartikulasikan dan mengaktualisasikan sifat dasar manusia (Human Nature), dimana Islam di turunkan oleh Allah justru untuk mengembalikan sifat dasar manusia itu; Konsep Pendidikan Islam menanamkan cita-cita untuk melepaskan diri dari segala bentuk penindasan oleh orang-orang yang kuat terhadap orang yang lemah. Membebaskan manusia dari kebodohan dan kemiskinan serta keterbelakangan. Konsep inilah yang menjadi inspirasi Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah dalam melanjutkan perjuangan para pendiri dan pendahulu madrasah. Pendidikan Islam seharusnya sudah mengedepankan pendekatan humanisme dan jauh-jauh meninggalkan hegemoni kapitalisasi pendidikan..
Budaya kapitalis telah merambah dunia pendidikan. Dunia pendidikan tidak luput dari kekejaman kapitalisme yang cenderung hanya bicara uang dan keuntungan materil. Pendidikan dikuasai oleh pemilik uang, orang kaya menjadi kelompok elit dalam dunia pendidikan. Sementara kelompok miskin menjadi kelompok termarginalkan yang hanya menjadi penonton. Budaya yang muncul dalam pendidikan adalah budaya yang cenderung mengajarkan sikap hedonism, materialism, pragmatism dan budaya serba instan.
Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah diharapkan memberikan nuansa kontradiktif dengan kapitalisasi pendidikan. Madrasah harus terus memberikan ruang dan kesempatan bagi siapapun untuk dapat mengembangkan potensi pribadi untuk maju, tanpa melihat status dan strata sosial. Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah harus mempunyai keberpihakan pada masyarakat miskin kota yang selama ini hanya sebagai obyek politik kapitalis yang selalu termarginalkan.
Ke depan Madrasah pinggiran ini, harus bisa menjadi model institusi pendidikan yang humanis, mengedepankan moralitas dan karakter universal. Pendidikan yang memberikan pondasi pada setiap peserta didiknya untuk dapat melanjutkan cita-cita universal yang telah diajarkan Muhammad Rosulullah SAW.
Alhamdulillah, Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah dapat mematahkan hegimoni, untuk menjadi madrasah unggul, berprestasi harus mahal. Kini madrasah Pinggiran ini dapat menjadi pilihan masyarakat yang ingin bermitra, sesuai dengan tag line madrasah yaitu Stasiunnya Anak Sholeh, Terminalnya Orang Pintar, Mitra Orang Tua Membina Putra. (Humas MA YAPIS Al-Oesmaniyyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar