Post Page Advertisement [Top]

ArtikelHumasKurikulum

MENGINTIP PERSIAPAN TIM OLIMPIADE MADRASAH ALIYAH YAPIS AL-OESMANIYYAH MENUJU MADRASAH HEBAT BERMARTABAT, MANDIRI BERPRESTASI

 

Jakarta, 20 November 2023
Menurut Simanjuntak (1990:16) pembinaan adalah upaya pendidikan formal maupun non formal yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, dan mengembangkan suatu dasar-dasar kepribadiannya seimbang, utuh dan selaras, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bakat, kecenderungan/keinginan serta kemampuan-kemampuannya sebagai bekal, untuk selanjutnya pemikiran sendiri menambah, meningkatkan dan mengembangkan dirinya, sesamanya maupun lingkungannya ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi yang mandiri. 

Pembinaan suatu proses belajar dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kemampuan seseorang atau kelompok. Pembinaan tidak hanya dilakukan dalam keluarga dan dalam lingkungan sekolah saja, tetapi diluar keduanya juga dapat dilakukan pembinaan. Pembinaan dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler maupun intrakurikuler yang ada di sekolahan dan lingkungan sekitar. Pembinaan kompetensi pun sangat diperlukan dengan tujuan menetapkan hasil akhir dari meningkatkan kemampuan siswa.

Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah merancang pembinaan berkelanjutan terkait kegiatan yang diagendakan dalam Rancangan Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) Tahun 2023. Salah satunya pembinaan ekstrakulikuler terkait dengan Tim Olimpiade Madrasah. Tim Olimpiade Madrasah ini dipersiapkan untuk momen-momen tahunan yang diakan oleh berbagai institusi, baik internal maupun eksternal.

Secara internal, Tim Olimpiade ini dipersiapkan untuk menjuarai Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang dilakukan oleh Kementrian Agama sebagai upaya peningkatan mutu kualitas pendidikan madrasah khususnya bidang sains. Atau kegiatan-kegiatan olimpiade sains yang dilaksankan oleh Kementrian Agama Kanwil DKI Jakarta dalam bentuk kegiatan Jakarta Madrasah Competition (JMC). 

Untuk eksternal, Tim Olimpiade ini dipersiapkan untuk menjuarai berbagai kompetisi atau olimpiade yang diadakan oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terkait peningkatan mutu kualitas penguasaan sains, khusunya di madrasah. Bebagai kampus, atau organisasi nirlaba sering kali mengadakan kompetisi ataupun olimpiade, seperti UIN Syarifhidayatullah, Jakarta, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, atau kampus-kampus lainnya baik dalam wilayah Jakarta Raya maupun di wilayah di luar Jakarta Raya.

Seringkali alasan keterbatasan keuangan  menjadi jawaban klasik setiap satuan pendidikan untuk menutupi alasan yang mendasarnya, yaitu kemalasan. Contohnya Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah, dalam keterbatasan keuangan tidaklah menyurutkan semangat guru yang sekaligus pembimbing untuk memberikan pendampingan, melejitkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik.

Di bawah komando langsung Ketua Tim Pengembang Madrasah, dan dukungan penuh Kepala Madrasah sebagai pucuk pimpinan tertinggi di madrasah pinggiran ini membuktikan bahwa keterbatasan keuangan bukan alasan untuk melejitkan potensi peserta didik. Kurun waktu lima tahun terakhir pembinaan yang berkelanjutan ini membuahkan hasil yang spektakuler. 

Berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) unggulan sudah memberikan kepercayaan kepada Madrasah Pinggiran ini dengan memberikan tiket masuk bebas tes, alias masuk PTN jalur prestasi. Ada Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Universitas Brawijaya (UB) Malang, Universitas Jendeal Sudirman (UNSOED) Purwokerto, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Jakarta, Poltek Negeri Jakarta, Poltek Negeri Media Kreatif, Poltek Negeri Lampung, Poltek Negeri Madiun, Poltek Negeri Madura dan berbagai UIN yang tersebar di seluruh pelosok nusantara.

Kata kunci keberhasilan Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah, menurut Ketua Tim Pengembang adalah pembinaan yang berkelanjutan. Pembinaan disiplin baik oleh guru dan peserta didik. Memulai dari hal-hal yang diangap sepele atau kecil oleh rang lain, namun bermakna bagi kita. Lakukan apa yang belum dilakukan oleh orang lain, maka kita akan menuai hasilnya saat orang lain baru mempersiapkan diri. (Humas MA YAPIS Al-Oesmaniyyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]