Dalam perspektif Islam, mempersiapkan atau merencanakan segala sesuatu adalah bagian
daripada keimanan dan ketaqwaan, sebagaimana dalam firman Allah Swt. dalam Al-Qur'an Surat
Al-Hasyr ayat 18, keberadaan suatu alumni atau lulusan di dalam dunia pendidikan, terkhusus
pendidikan Islam adalah sebuah keniscayaan karena ia adalah masih bagian dari hasil akhir
proses pendidikan dalam sebuah lembaga pendidikan, selain dari pada sebagai hasil akhir proses
pendidikan, alumni juga dianggap sebagai sarana dalam evaluasi dan tolak ukur keberhasilan
atau kegagalan dalam sebuah lembaga pendidikan. Dengan demikian selesainya program
pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan bukan berarti berakhirnya juga tugas
perencanaannya karena lembaga pendidikan yang selalu aktif dalam menjalankan proses
pendidikan akan melahirkan alumni atau lulusan setiap tahunnya dan juga tetap harus
direncanakan perkembangan selanjutannya.
Jika perencanaan pengembangan alumni tidak dilakukan secara maksimal, maka akan
dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap negara, karena akan memberikan
dampak terhadap peningkatan dan pertambahan angka pengangguran yang ada di
Indonesia. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2020 menjelaskan
bahwa tingkat pengangguran mengalami kenaikan sebanyak 1,87 persen dibandingkan
dengan tahun lalu atau dengan kata lain pengangguran di tahun 2020 sudah menyentuh
angka 9,77 juta orang (Badan Pusat Statistika, 2020). Namun jika perencanaan
pengembangan alumni dapat dirancang dan dilakukan dengan serius oleh setiap lembaga
pendidikan, maka akan dapat memberikan pengaruh yang baik serta peran yang
signifikan terhadap pengurangan angka pengangguran di Indonesia.
Tim Pengembang Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah memahami betul dengan data yang disajikan oleh BPS tersebut, oleh karenanya Tim Pengembang Madrasah selalu berusaha secara silmutan dan berkelanjutan untuk memberikan pelayanan purna wiyata di madrasah pinggir Teluk Jakarta ini. Tim Pengembang mencari terobosan dan peluang, dalam keterbatasan.
Keterbatasan dalam hal ini adalah, mengingat bahwa sebagian besar peserta didik Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah adalah masyarakat miskin kota. Sebaran peserta didik didominasi oleh warga pinggiran bantaran rel kereta api Tanjung Priok-Stasiun Kota, yang terkenal dengan istelah daerah kumis (kumuh miskin). Secara ekonomi peserta didik hidup dalam keterbatasan finantial, sedangkan daya dukung orang tua hampir tidak memberikan dukungan untuk lanjut studi ke jenjang perguruan tinggi.
Demikianpun, madrasah pinggiran ini tetap mempunyai keyakinan, bahwa pendidikan adalah obat mujarab untuk megeluarkan masyarakat miskin kota dari lingkaran kemiskinan. Berbagai cara akan ditempuh oleh madrasah, melalui Tim Pengembang Madrasah dengan mencarikan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), ataupun Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), yang bekerjasama dengan Pemda DKI Jakarta dengan skema beasiswa Kartu Jakarta Mahasiswa Unggulan (KJMU).
Salah satunya, Tim Pengembang Madrasah berkunjung ke IPB Universitas Kampus Sukabumi. Kampus IPB Sukabumi mulai dibangun pada tahun 2018 dan rampung pada tahun 2019. Rampungnya Kampus IPB Sukabumi ini menjadikan IPB sebagai Perguruan Tinggi Negeri pertama yang hadir di Kota Sukabumi.
Persaingan masuk ke perguruan tinggi negeri tidaklah mudah. Apalagi ke perguruan tinggi favorit seperti Institut Pertanian Bogor (IPB). Setiap tahunnya, puluhan ribu calon mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia mendaftar ke perguruan tinggi yang memiliki kampus utama di Bogor ini. Akan tetapi, tingkat persaingan itu tidak terlalu ketat di Sekolah Vokasi IPB Sukabumi. Sedikit gambaran, sudah sejak 2016 itu melaksanakan kegiatan pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi di luar kampus utama atau PSDKU. Adapun Sukabumi yang dipilih karena Jawa barat tenga meningkatkan kualitas SDM Jawa Barat khususnya angka partisipasi kasar perguruan tinggi (APK-PT).
Berbeda dengan kampus utama di Bogor yang menawarkan berbagai program studi, Kampus Sukabumi hanya menyediakan beberapa prodi sekolah vokasi. Lima prodi itu adalah Komunikasi Digital dan Media, Ekowisata, Teknologi Industri Benih, Teknologi dan Manajemen Pembenihan Ikan, Teknologi dan Manajemen Ternak, dan Manajemen Agribisnis. (Humas MA YAPIS Al-Oesmaniyyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar