Post Page Advertisement [Top]

ArtikelHumasLayanan

KURIKULUM MADRASAH ALIYAH YAPIS AL-OESMANIYYAH MELENGKAPI JIWA ENTERPRENEUR PESERTA DIDIK

Jakarta, 7 Februari 2024.

Pengangguran merupakan masalah klasik dan belum dapat diatasi sampai saat ini. Jumlah pengangguran terbuka di Indonesia masih cukup tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sampai bulan Februari 2020 pengangguran di Indonesia berdasarkan tingkat pendidikan masih cukup tinggi, terutama pada tingkat diploma dan sarjana, yakni 6,76% dan 5,73%. Ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbatas merupakan salah satu faktor penyebab tingginya pengangguran. Para peneliti bidang kewirausahaan dan praktisi bisnis mengemukakan bahwa kewirausahaan merupakan solusi untuk mengurangi pengangguran (Wibowo & Pramudana, 2016). 


Salah satu cara menumbuhkan keterampilan kewirausahaan kepada mahasiswa untuk menjadi wirausahawan dapat dirangsang melalui pendidikan bisnis pada umumnya maupun pendidikan kewirausahaan pada khususnya (S. M. R. Reyad & Al-sartawi, 2019; Wibowo & Pramudana, 2016). Sehingga berbagai upaya pendidikan kewirausahaan telah dimulai dengan mengajarkan mahasiswa untuk mempraktekkan teori dan memahami kewirausahaan secara lebih luas (S. M. R. Reyad & Al-sartawi, 2019). 

Menyikapi gambaran yang demikian Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah sebagai lembaga intitusi pendidikan resmi di bawah naungan Kementrian Agama, jauh-jauh hari telah memberikan bekal kepada peserta didiknya dengan program khusus enterpreneur. Progrm ini meliputi kecakapan hidup yang dapat menjadi bekal peserta didik selepas lulus dari madrasah pinggiran ini, baik yang melanjutkan kuliah atau yang menunda kuliah. Peserta didik dapat memilih berbagai pilihan enterpreneur, yang meliputi Admnistrasi Perkantoran (AP), Jaringan Komputer dan Desain Grafis, Teknik Perbengkelan Motor, Thibun Nabawi, Teknik Kuliner.

Pemerintah khususnya Kementrian Agama seyogyanya  memberikan perhatian lebih dan menyediakan dana yang memadai supaya proses pendidikan entrepreneur bisa berjalan dan dijalankan secara efektif. Orang tua harus membekali pendidikan entrepreneur sejak dini untuk anak-anaknya, Guru harus mengajarkan spirit entrepreneur pada murid-muridnya, masyarakatpun harus lebih aktif dan intensif dalam memantau perkembangan pendidikan entrepreneur kalau ingin bangsanya maju, tidak hanya menjadi bangsa kuli dengan mengirim TKI ke luar negeri yang sebagian besar sebagai pembantu. Negara yang kaya raya akan sumber daya alam ini bila didukung sumber daya yang memiliki spirit entrepreneur yang tinggi akan menjadi Negara yang makmur dan berkeadaban. (Humas MA YAPIS Al-Oesmaniyyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]