Post Page Advertisement [Top]

ArtikelHumasKesiswaan

UNGKAP STRATEGI MADRASAH ALIYAH PINGGIRAN DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MENGANTARKAN USTADZ QUDSI RAIH GELAR DOKTOR

 

Jakarta, 21 Februari 2024

Perjuangan panjang dan melelahkan akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa. Kalimat bermakna itu begitu dinikmati Ustadz Qudsi, pria kelahiran Probolinggo Jawa Timur 46 tahun yang lalu. Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an  Daar Assalam Attahiriyah di bilangan Kabupaten Bekasi, dapat menyakinkan seluruh Penguji dalam Ujian Sidang Terbuka Guna Memperoleh Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam Pada Program Pascasarjana Universitas Islam Jakarta.


Penggiat dakwah yang kesehariannya mengabdikan dirinya di Kompleks Pendidikan Yayasan Pesantren Islam Al-Oesmaniyyah Perguruan Tinggi Dakwah (YAPIS PTDI), sangat bergembira dan bersyukur atas karunia Allah SWT. Pria yang sudah lebih 15 tahun menjadi Aparatur Sipil Negara Kementrian Agama Kota Jakarta Utara ini, berhasil dalam Ujian Sidang Terbuka Guna Memperoleh Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam Pada Program Pascasarjana Universitas Islam Jakarta.


Promovendus QUDSI memaparkan di depan Sidang Penguji, dengan Desertasinya berjudul Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah Aliyah YAPIS AL-Oesmaniyah Jakarta Utara. Dan Para penguji tersebut diantaranya, Ketua Prof. Dr.Ir. Raihan, Msi (Rektor Universitas Islam Jakarta), sekretaris Prof. Dr. Dede Rosyada, MA (Ketua Program Studi Program Doktor Universitas Islam Jakarta), anggota Dr. Hamdan Rasyid, MA (Dosen Tetap Pascasarjana UID), serta Penguji Eksternal Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), dengan Co Promotor, Prof. Dr. Marhamah, MPd (Guru Besar Universitas Islam Jakarta) dan Dr. Popi Puadah (Dosen Tetap Program Pascasarjana Universitas Islam Jakarta).


Promovendus Qudsi melihat trend yang terus positif  dilakukan oleh Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah. Madrasah yang pada fase tahun 2000 hingga 2015 merupakan beban tersendiri dari Yayasan Pesantren Islam Al-Oesmaniyyah, induk dari Madrasah Pinggiran Teluk Jakarta ini. Dikatakan menjadi beban dikarenakan madrasah pinggiran ini tidak menjadi pilihan warga Tanjung Priok dan sekitarnya. Jumlah peserta didik yang rata-rata di bawah 15 per kelas dengan jumlah rombongan belajar yang hanya tiga kelas, tidak lagi dapat membiayai biaya operasional pendidikan. 

Namun pada kurun waktu tahun 2015 sampai sekarang Madrasah Aliyah yang mempunyai tag line Stasiunnya Anak Sholeh dan Terminalnya Orang Pintar, Mitra Orang Tua Membina Putra begitu menggeliat dengan berbagai terobosan, diantaranya adanya pembekalan kecakapan hidup (enterpreneur skill) dan pendampingan purna wiyata, dengan mengantarkan alumninya di berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan Perguruan Tinggi Negeri Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). 

Berbagai Kampus unggulan menjadi tempat melanjutkan studi purna wiyata alumni MA YAPIS Al-Oesmaniyyah. Kampus Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Kampus Universitas Brawijaya (UB) Malang, Kampus Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto, Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Jakarta, Universitas Veteran Pembangunan Nasional (UPN) Jakarta, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Politeknik Media Kreatif (Polimedia), Poltek Negeri Lampung, UIN Jakarta, UIN Banten, UIN Pekalongan, UIN Cirebon, UIN Semarang, UIN Purwokerto, UIN Jogja, UIN Surakarta, UIN Lampung dan berbagai perguran tinggi ternama baik swata maupun kedinasan.


Promovendus Qudsi melakukan penelitian, guna menjelaskan strategi peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Yapis Al-Oesmaniyah, melalui analisis konseptualisasi, implementasi dan implikasi berbasis Standar Pendidikan Nasional yang terfokus pada standar isi, standar proses dan standar sumber daya manusia. Dalam penelian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Metode kualitatif sebagai metode ilmiyah yang berdasar pada filsafat, postpositifisme, di pergunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah dengan teknik pengumpulan data secara trianggulasi, dan penelitiannya menekankan pada makna daripada generalisasi.

Hasil kajian dalam penelitian ini ditemukan strategi peningkatan mutu pendidikan madrasah aliyah di Yapis Al-Oesmaniyah melalui pengembangan 3 Standar Nasional Pendidikan diantaranya standar isi yaitu dengan menggabungkan kurikulum kepesantrenan dengan kurikulum sekolah, kemudian pada standar proses menggunakan pendekatan berbasis praktek lapangan dan standar sumber daya manusia atau tendik memiliki 5 kompetisi guru diantaranya kompetensi, kepribadian, pedagogik, sosial, profesional dan satu ideologi.

Berdasarkan pada penelusuan field note dan sumber data, dari para praktisi  lapangan diperoleh berbagai macam gambaran bahwa pengembangan standar isi, standar proses, dan standar sumber daya manusia menyesuaikan kebutuhan serta karakteristik siswa dan sekolah sehingga dapat menghasilkan lulusan yang diterima di perguruan tinggi negeri di Indonesia dan dapat di terima di dunia kerja. Kemudian hasil analisis konstelasi berbagai pengembangan standar pendidikan tersebut dapat diungkapkan makna terdalam sebagai preposisi yang dapat dijadikan sebagai teori yaitu: “Optimalisasi Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Dapat Meningkatkan Mutu Pendidikan”

Makna terkhusus terkait judul dalam penelitian ini dapat diungkapkan bahwa, Inovasi pengembangan standar pendidikan nasional dapat meningkatkan mutu lulusan Sehingga berdampak pada meningkatnya mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Yapis Al-Oesmaniyah Jakarta Utara.

Pendidikan Madrasah, para pendidik dengan kompetensi masing-masing memiliki semangat juang atau kesamaan visi,  dapat dikatakan kesamaan ideologi, sehingga mempunyai tujuan yang sama, harapannya untuk meningkatkan generasi muda agar menjadi pribadi yang sholeh, dan dalam proses pembelajarannya, memaksimalkan potensi-potensi yang ada, jadi dalam bahasa sederhana, yang sering dipakai, murah tapi tidak murahan, dengan menggunakan bahan-bahan yang ada.

Jadi tidak mesti dengan harus mewah dan lengkap, yang ada kita maksimalkan dari segi standar, di sini menggabungkan antara kurikulum Pesantren dengan kurikulum Madrasah, sehingga siswa itu mempunyai kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan Kemadrasahan dan memiliki kemampuan dalam ilmu kepesantrenan, seperti ilmu muhadhoroh atau bahasa lainnya adalah public speaking, sehingga yang sebelumnya digolongkan sekolah pinggiran dengan sedikit peminatnya, tetapi sekarang telah menjadi sekolah dengan kuota atau rata-rata 30 siswa per-kelas, dan lulusannya mempunyai keinginan untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi, bahkan banyak yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri, ungkap Promovendus Qudsi.

Usai Sidang Ujian, Ketua Program Studi Program Doktor Universitas Islam Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA mengungkapkan bahwa Promovendus Qudsi telah menemukan strategi dalam peningkatan mutu Madrasah Aliyah, melalui pengembangan 3 standar nasional pendidikan, dan yang menarik adalah bahwa religious itu dapat meningkatkan produktivitas, semakin baik nilai beragama akan meningkatkan produktivitas, ini melawan teori maslow, dimana bahwa orang yang terpenuhi kebutuhannya akan meningkatkan produktivitasnya, ini tidak, tetapi dengan religiusitas akan meningkatkan produktivitasnya, dan juga ketika kurikulum sesuai kebutuhan pasar maka kepercayaan  pasar akan turut meningkat, paparnya.

Sementara Rektor Universitas Islam Jakarta, Prof. Dr.Ir. Raihan, Msi juga menegaskan bahwa pihaknya mengapresiasi Promovendus Qudsi yang telah berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan Madrasah Aliah, dan dengan temuan-temuan tersebut diharapkan dapat di buatkan buku panduan yang bisa digunakan oleh lembaga pendidikan Madrasah Aliah yang lain,

Dr Qudsi merupakan lulusan Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Jakarta yang ke 57, telah mengungkapkan bagaimana cara peningkatan pengelolaan, proses pembelajaran yang ada di Madrasah Aliah, sehingga apa yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dalam meningkatkan stragegi pembelajaran, sehingga bisa disamakan dengan pembelajaran yang lain, tegasnya. (Humas MA YAPIS Al-Oesmaniyyah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]